Pencak silat adalah seni beladiri
asli Indonesia yang telah berumur lama. Bela diri ini diwariskan secara turun
temurun dari generasi ke generasi. Sebelumnya dibeberapa daerah
di Indonesia tidak menggunakan istilah pencak silat. Di Jawa menggunakan
istilah pencak, sedangkan di Sumatera dan daerah-daerah lain menggunakan
istilah silat.
Pencak artinya gerak dasar beladiri
yang terikat ada peraturan dan digunakan dalam belajar, latihan, dan
pertunjukan. Sedangkan silat diartikan sebagai gerak beladiri yang sempurna,
yang bersumber pada kerohanian, yang suci murni, guna keselamatan diri atau
kesejahteraan bersama, menghindarkan diri / manusia dari bala atau bencana
(perampok, penyakit, tenung, dan segala sesuatu yang jahat atau merugikan
masyarakat).
Unsur-unsur yang terkandung dalam
istilah pencak silat adalah :
- Unsur olahraga
- Unsur kesenian
- Unsur beladiri
- Unsur kerohanian / kebatinan
Dengan demikian pencak silat adalah
hasil budaya masyarakat Indonesia untuk membela dan mempertahankan eksistensi
(kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup dan
alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Perananan pencak silat adalah
sebagai sarana dan prasarana untuk membentuk manusia seutuhnya yang
pancasilais, sehat, kuat, terampil, tangkas, tenang, sabar, bersifat kesatria,
dan percaya pada diri sendiri.
Aliran-aliran pencak silat
Aliran-aliran pencak silat
Menurut Donn F. Draeger dan Robert
W. Smith dalam bukunya Asian Fighting Art, nama-nama aliran pencak silat
di Indonesia adalah sebagai berikut :
- Sumatera : Pauh, Strelak dan Kumanggo
- Jawa Barat : Tjimande, Tjikalong, Tjianjur, Mustika Kwitang, dan Tjingkrik
- Jawa Tengah : Setia Hati, Perisai Sakti, Tapak Sutji
- Jawa Timur : Perisai Diri
- Madura : Pamur
- Bali : Bhakti Negara dan Tridharma
- Teknik-teknik dasar pencak silat
- Sikap dasar pencak silat
Pembentukan sikap merupakan dasar
dari pembentukan gerak yang meliputi sikap jasmaniah dan rohaniah. Sikap
jasmaniah adalah kesiapan fisik tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan
dengan kemahiran teknik yang baik. Sikap rohaniah adalah kesiapan mental dan
pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siap siaga, praktis dan
effisien.
- Sikap berdiri (tegak, kangkang, kuda-kuda)
- Sikap jongkok (jongkok dan jengkeng)
- Sikap duduk
- Sikap berbaring
- Sikap lainnya (tegak satu kaki, merangkak, dll.)
- Sikap pasang (pasang atas, tengah dan pasang bawah)
Yaitu sikap untuk melakukan
pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari
rangkaian gerakan gerak.
2. Gerak dasar pencak
silat
- Arah (delapan penjuru mata angin)
- Cara melangkah
- Langkah dan posisi
- Bentuk / pola langkah
- Teknik dasar serangan
- Serangan tangan / lengan yang lazim disebut pukulan
- Serangan tungkai / kaki yang lazim disebut tendangan
Hindaran :
adalah suatu usaha pembelaan dengan cara memindahkan bagian-bagian badan
yang menjadi sasaran serangan, dengan melangkah atau memindahkan kaki.
Elakan
: adalah suatu pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah
tempat atau kembali ketempat semula misal ; elakan atas, bawah, samping,
belakang lurus, berputar dalam posisi kuda-kuda depan.
Tangkisan : adalah usaha
pembelaan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan serangan.
Sumber : http://ws-or.blogspot.com/2011/04/beladiri-pencak-silat.html
0 komentar:
Posting Komentar